Selasa, 23 Februari 2016

Novel Api Cinta: Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid Said Nursi “Sang Keajaiban Zaman”

Novel Api Tauhid“Bismillah” pangkal segala kebaikan, permulaan segala urusan penting dan dengannya juga kita memulai segala urusan (Badiuzzman Said Nursi)
            
Habiburrahman El-Shirazy novelis nomor satu  Indonesia telah banyak menghasilkan karya emas melalui novel-novel yang beliau tulis. Novelnya selalu menguraikan  cerita-cerita yang  sarat menggugah jiwa, penuh hikmah dan ibrah setiap kalimat-kalimat yang beliau tulis.
            
Adikarya beliau dari novel-novel ayat-ayat cinta mampu menghentakkan masyarakat Indonesia tatkala novel tersebut difilmkan melalui film religi  yang  penuh inspirasi. Kemudian novel berikutnya Ketika Cinta Bertasbih dan Bumi  Cinta, yang  mana aktor utama dalam novel tersebut adalah para penuntut ilmu (Ayat-ayat Cinta ada Fahri, KCB dengan Azzamnya dan Bumi Cinta Oleh Ayyas), serta masih banyak novel-novel yang beliau tulis yang mampu menggugah jiwa.
          
Kemudian pada tahun 2014 kemarin beliau kembali menghadirkan novel dengan judul Api Tauhid: Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid, namun novel ini berbeda dengan novel-novel sebelumnya; yang mana novel ini adalah  novel sejarah dan cinta. Melukis jejak-jejak cahaya keagungan cinta luar biasa kepada Sang Maha Pencipta. Tokohnya adalah sosok luar biasa yang  mendapat julukan “Badiuzzaman” atau “Sang Keajaiban Zaman”. Dia adalah Al’Alamah Badiuzzaman Said Nursi.
            Siapa Said Nursi ?
            Dan apa perannya ?
            Serta Bagaimana kisahnya ?
            Yang jelas beliau  adalah  sosok luar biasa dan novel ini tentunya layak untuk dibaca.
            
Kerajaan Aceh Darussalam mempunyai hubungan yang erat dengan Kerajaan Utsmaniah karena mempunyai visi dan  misi yang sama yaitu semangat memperjuangkan Islam dipermukaan bumi ini , namun umur Khilafah Utsmanaih habis pada tahun 3 Maret 1924; ketika  itu Sultan Abdul Hamid II dimakzulkan oleh generasi Mustafa Kemal Attaruk. Pertanyaanya ialah kenapa Sultan Abdul Hamid II ini dimakzulkan, karena beliau menolak  usulan dari Said Nursi tentang sistem pendidikan dan apa usulan beliau Heeemmmm tentunnya harus membaca kisah tentang Said Nursi dan novel ini.
Novel ini bukan hanya novel sejarah yang menyadarkan tapi juga novel cinta yang menggetarkan…


Senin, 15 Februari 2016

Sang Terluka yang Menyebuhkan

Goresan-goresan pena di senja hari 
Menemani hari-hari yang dilanda sepi
Disuguhi dengan secangkir kopi
Membuat hati kembali syahdu lagi
***
Wahai bidadari apa yang  menyebabkan mata  ingin terus memandangmu
Sinaran cahaya dari kelopak matamu memancarkan  cahaya kesejukan
Bola matamu yang bulat membuat tatapan matamu menjadi indah yang menghiasi relung-relung jiwa
***
Wahai pujaan  hati apa yang menyebabkan hati ingin terus menemuimu
Wajah putih bersinar yang diciptakan sang Khalik dengan  kecintaan-Nya dipadu dengan balutan mukena putih seketika itu hati dihiasi dengan bunga-bunga yang bermekaran disetiap musim
***
Mukena putihmu pesonamu, menyejukkan jiwa, menenteramkan hati
Tatapan matamu yang indah dan senyumanmu yang manis yang dirindukan dalam balutan mukena putihmu.

Wahai bidadari tatapan bola  mata dan senyuman manismu menyembuhkan  rasa-rasa yang terluka